Kamis, 15 Juli 2010

Hati Merahku..

aku ingat kejadian pedih itu..
hati merah dengan butiran ketulusan yang diselimuti kasih sayang itu terampas..

aku ingat ketika ia menghancurkannya dengan palu yang besar dan menggoresnya dengan silet yang tajam..

aku ingat ketika ia meninggalkan hati merah itu begitu saja,
terinjak-injak ribuan kaki..
terguyur derasnya hujan..
telempar angin kencang terbalut tanah kotor..

dan aku hanya bisa melihat dan merasakan kejadian itu..
menangis, menahan sakitnya tergores silet tajam dan sakitnya pukulan palu besar..

hari yang ku lalui pun penuh dengan kekosongan..
kehampaan..
kesepian..
kerinduan akan sosok seorang pangeran yang aku rindukan..

akupun melihat pria bermata sipit itu berjalan
mengangkat hati merahku yang hancur..
ia susun kembali dengan ketulusannya..
iya balut luka goresan itu dengan kasih sayangnya..

lalu ia menghampiriku dan bertanya,

"apakah hati ini milikmu?"




aku menatapnya dalam, dan mengangguk pelan..

"dan apakah aku boleh memilikinya?"

aku menatapnya lebih dalam lagi..
aku menemukan sebuah ketulusan,
menemukan pangeran yang aku tunggu..

dan akupun kembali mengangguk lalu memeluknya.. :)





by: Risα Meliηdα ♥