Kamis, 18 November 2010

"untuk malaikatku"

16 tahun silam..
Bayi tertampan di dunia itu lahir.
tubuh nya masih diselimuti darah sang ibu.
Tangis nya meledak, memecahkan suasana yang begitu menegangkan.
Setelah dimandikan, bayi yang masih berbadan merah itu direbahkan di dada sang ibu dan kemudian di susui.
Ia mulai bisa membuka mata nya.
bola mata berwarna coklat tua yang mencolok, indah, dan bulat, seakan memancarkan cahaya sendiri.pipi nya merah seperti apel, bibir nya kecil, bayi itu terlihat sangat menggemaskan.

Ia mulai mengangkat kedua badan nya seperti tengkurap namun terangkat oleh tangan dan kaki nya yang melipat. suara teriakan nya menggema di telinga, ma..ma ay..ah! kini ia sudah mulai fasih berbicara.tubuh nya kini hanya terangkat dengan kaki nya yang mungil dengan sesekali terjatuh dan menangis. kemudian ia bediri dengan kaki nya yang mungil lalu terjatuh dan menagis lagi, hingga ia bisa melangkah dengan tawa nya yang penuh makna, senyum nya seperti pangeran negri dongeng saat masih kecil, ia tersenyum dengan bibir merah kecil nya dan mata nya yang kecil itu tampak seperti di pejamkan.

Ini adalah hari pengulangan penggambaran dimana ia mulai bernostalgia, tentang semua yang pernah terjadi dulu, saat ia dilahirkan dengan tubuh berselimut darah hingga sekarang.
ia tumbuh menjadi seseorang lelaki tampan, tubuh nya begitu gagah, kulit nya putih bersih, bibir merah yang kecil itu kini berbelah, hanya bola mata berwarna coklat tua yang bulat dan memiliki cahaya tersendiri dan indah itu yang masih sama. rambut nya hitam lebat di belah pinggir, sungguh bagai seorang pangeran yang mulai beranjak remaja yang sudah ahli memanah.
Ia sudah mengenal wanita, merasakan jatuh cinta dan patah hati.

seperti kata peri pada nya "wahai bayi tertampan, ketika kau lahir seribu peri melihatmu menangis dan mereka akan mendoakanmu, sampai ketika hari ini terulang dan semua merayakan hari kelahiranmu, para peri juga akan meryakan nya dengan memberimu hadiah-hadiah terindah, paling terindah saat hari kelahiranmu terulang, para peri-perimu akan membuat sebuah kue tart yang besar dengan pasta vanilla, lalu diberi hiasan strawbery dan almond diatas kue itu, lalu ia akan mematikan lampu nya, ketika kau membuka pintu lampu akan dinyalakan dan para perimu akan berteriak SURPRISE !! sambil menjulurkan kue tart itu dengan lilin-lilin yang menyala diatas nya, wanita yang kau cintai akan mengecupmu tepat di kedua pipimu sambil menyuruhmu membuat satu permintaan dan meniup lilin-lilin itu hingga padam" .

surat ini ku buat untuk bayi yang paling teristimewa yang dilahirkan dari rahim ibu yang begitu hebat.

-perimu



by: Risα Meliηdα ♥

Jumat, 12 November 2010

Mungkin...

Mungkin, bangku ini saksi bisu, saksi yg melihat wajahku memucat dan bibirku yang gemetar.

Mungkin semua sisa rerumputan maupun pohon yang tlah berguguran daunnya di musim gugur adalah saksi bisu saksi yang melihat
aku menitikkan air mataku dgn tubuhku yang kian melemah dan bergetar..

Mungkin jika mereka bisa berbicara, mereka bertanya padaku dan ketika aku menjawab mereka akan memarahiku dengan ganasnya..
Atau
Ketika aku hanya diam, mereka akan mendesakku..

Hati sendiripun merasa benci pada segenap tubuh yang menguncinya didalam tulang rusuk, andai hati ini bukan milikku mungkin ia akan menginginkan untuk mencaciku..

Mungkin mereka yang berjalan dihadapanku yang hanya merunduk, sesekali menoleh dengan ratapan bencinya, ketika mereka tahu apa yang telah ku perbuat..
dan
Mungkin para burung yang mengerti dan tahu yang sebenarnya, bukan menghibur ku sambil bernyanyi untukku, untuk mengepakkan sayapnya menghampiriku pun enggan..

Suatu penyesalan tak ada gunanya, ketika semua sudah terjadi, hanya diri yang penuh rasa bersalah yang hanya bisa diratapi dengan dua bola mata penuh kebencian, bagai terlalu hina untuk dimaafkan..

Mungkin hanya harapan untuk memutar putaran jarum jam ke masa awal dari kehancuran yang kosong...

by: Risα Meliηdα ♥